Suasana hangat dan penuh semangat terasa di aula STIT Miftahul Ulum Bangkalan ketika puluhan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam berkumpul untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dan pembekalan Program Kuliah Kerja Mahasiswa (PkM). Kegiatan yang digelar menjelang pelaksanaan PkM pada Januari 2025 ini menjadi momen penting dalam perjalanan akademik para calon pendidik agama Islam.
Para mahasiswa tampak antusias mendengarkan setiap paparan yang disampaikan oleh para dosen pembimbing. Wajah-wajah mereka menunjukkan kesiapan mental untuk terjun langsung ke tengah masyarakat, membawa bekal ilmu yang telah mereka peroleh selama menempuh pendidikan di kampus. Ruang aula yang biasanya digunakan untuk kegiatan akademik formal kini berubah menjadi ruang diskusi interaktif yang penuh dengan tanya jawab seputar pelaksanaan PkM.
Kegiatan pembekalan ini berlangsung dalam suasana yang kondusif dan penuh kehangatan. Para dosen dengan sabar menjelaskan berbagai aspek penting yang harus dipahami mahasiswa sebelum melaksanakan pengabdian masyarakat. Mulai dari konsep dasar PkM sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, metodologi pendekatan kepada masyarakat, hingga teknik-teknik praktis dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan sosial yang akan dihadapi di lapangan.
Atmosfer pembelajaran terasa hidup ketika mahasiswa mulai berbagi kekhawatiran dan harapan mereka. Beberapa mahasiswa mengungkapkan kegelisahan tentang bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan masyarakat dari latar belakang yang beragam. Sementara yang lain menunjukkan antusiasme tinggi untuk dapat mengaplikasikan teori-teori pendidikan Islam yang telah dipelajari ke dalam praktik nyata di masyarakat.
Dosen pembimbing dengan bijaksana memberikan arahan tentang pentingnya sikap rendah hati dan kesediaan untuk belajar dari masyarakat. Mereka menekankan bahwa PkM bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menerima pelajaran berharga dari kehidupan masyarakat. Nilai-nilai Islam yang menjadi pondasi program studi PAI, seperti akhlak mulia, kejujuran, dan kepedulian sosial, menjadi bekal utama yang harus dibawa oleh setiap mahasiswa.
Para mahasiswa juga dibekali dengan keterampilan praktis seperti cara menyusun program kerja yang realistis, teknik dokumentasi kegiatan, dan metode evaluasi program. Mereka belajar bagaimana mengemas kegiatan keagamaan menjadi lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang telah mengakar.
Menjelang akhir kegiatan, terlihat jelas perubahan ekspresi di wajah para mahasiswa. Keraguan yang sempat menyelimuti sebagian dari mereka kini berubah menjadi keyakinan dan semangat yang membara. Mereka mulai mendiskusikan rencana program kerja dengan teman-teman sekelompok, saling bertukar ide kreatif untuk mengemas kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ketua Program Studi PAI menutup kegiatan dengan doa dan harapan agar para mahasiswa dapat menjalankan PkM dengan penuh amanah. Beliau mengingatkan bahwa setiap langkah yang mereka ambil selama PkM akan menjadi cerminan dari kualitas pendidikan yang mereka terima di STIT Miftahul Ulum Bangkalan. Lebih dari itu, PkM menjadi kesempatan emas untuk membuktikan bahwa generasi muda Muslim mampu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan sosial dengan pendekatan yang Islami dan modern.
Dengan berbekal ilmu, pengalaman berbagi dari senior, serta semangat pengabdian yang telah tertanam kuat, para mahasiswa PAI STIT Miftahul Ulum Bangkalan kini siap melangkah menuju Januari 2025. Mereka akan membawa misi mulia untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, menyebarkan nilai-nilai keislaman melalui aksi nyata yang penuh makna dan keberkahan.