Inframe: Wildatus Shalihah, salah satu calon wisudawati terbaik memberikan sambutan Yudisium
Bangkalan (STITMUBA) – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan kembali menggelar Yudisium Sarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam yang ke-20, Ahad (5/11/2023). Sebanyak 58 mahasiswa secara resmi dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar S.Pd.
Mewakili rekan-rekannya, Wildatus Shalihah, salah seorang calon wisudawati terbaik berkesempatan memberikan sambutan di hadapan pimpinan, civitas akademika dan seluruh tamu undangan. Dalam sambutannya, mahasiwi yang akrab disapa Wilda itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap stakeholder dan jajaran dosen STITMUBA yang telah memberikan pelayanan pendidikan dengan begitu baik.
Ia menuturkan, “Tentu saja, capaian-capaian kami sampai detik ini tidak ada artinya tanpa bimbingan dari pimpinan, para dosen dan seluruh civitas akademika STIT Miftahul Ulum Bangkalan. Kalau boleh jujur, untuk sekedar mengucapkan terima kasih, sebetulnya kami masih merasa malu. Pendidikan yang kami terima, wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang bapak ibu berikan kepada kami rasa-rasanya terlampau mahal dan tidak mungkin terbalaskan hanya dengan dua patah kata ‘terima kasih’.”
“Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga, yang telah sabar membimbing, menuntun, membuka dan memugarkan khazanah wawasan serta pemikiran kami. Terima kasih, terima kasih dan terima kasih,” imbuhnya.
Untuk kedua kalinya, Wilda memohon maaf atas segala kekhilafan, baik disengaja atau tidak disengaja, baik secara pribadi maupun mewakili rekan-rekan calon wisudawan-wisudawati lainnya.
“Teriring permohonan maaf tiada batasnya juga kami sampaikan. Selama kami menimba ilmu di kampus tercinta ini kurang lebih selama empat tahun lamanya, mungkin kami pernah bikin jengkel, membuat bapak ibu marah, sikap dan tutur kata kami yang kurang berkenan di hati bapak ibu, terutama di saat masa-masa penggarapan skripsi, kami lelet, grasa-grusu dan lain sebagainya, dari lubuk hati yang terdalam kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkap Wilda sembari menundukkan kepala.
Di penghujung sambutan, Wilda tak kuasa lagi membendung air matanya. Tersedu-sedu ia bercerita betapa sulitanya perjuangan kedua orang tuanya membiayai pendidikannya. Mulai dari ia mengenyam pendidikan di tinggat dasar, hingga sekarang ia mampu berdiri di atas podium panggung kehormatan. Semua torehan prestasi yang ia dapatkan, tidak lain dan tidak bukan adalah buah restu dan doa dari kedua orang tuanya, para guru serta tekat bulat yang dimilikinya.
“Sebelum saya menutup sambutan ini, teman-temanku semuanya, menjadi apapun kita kelak, jangan pernah lupa, bahwa kita tumbuh dan mekar di sini. Berikan yang terbaik untuk almamater kita tercinta, kepada guru-guru kita, dan tentunya kedua orang tua kita,” pungkas Wilda, ditutup dengan salam dan diikuti tepuk tangan meriah dari para hadirin.
[Tabik]
Pewarta: Tim Jurnalis STITMUBA