Inframe: Ketua STITMUBA, Dr. H. Ach. Subaidi Affan, M.Pd. orasi amanat inspektur HSN 2023

Bangkalan (STITMUBA) – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan (red, STITMUBA), Dr. H. Ach. Subaidi Affan, M.Pd. pimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional ke delapan tahun 2023 hari Ahad (22/10) bertempat di halaman kampus. Sejak ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015, momentum 22 Oktober diabadikan untuk memperingati Hari Santri Nasional.

Dalam sambutannya, Dr. H. Ach. Subaidi Affan, M.Pd. memulai dengan memperteguh identitas sekaligus kiprah santri dalam lanskap perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di bawah komando Hadratus Syaikh KH. Hasim Asy’ari, sosok revolusioner dan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Melalui diktum Resolusi Jihad, KH. Hasyim Asy’ari menyeru kaum santri angkat bambu runcing melawan kolonial yang ingin menginjakkan kaki kembali di bumi pertiwi pasca pembacaan dekrit proklamasi 17 Agustus 1945.

“Kemerdekaan yang kita rasakan hari ini bukanlah hadiah dari negara lain, melainkah buah dari perjuangan berdarah-darah seluruh rakyat Indonesia, termasuk di antaranya adalah santri. Butir-butir Resolusi Jihad yang baru saja kita dengarkan seksama adalah bukti sejarah bagaimana ulama, tokoh dan santri ambil peran dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Tidak mungkin tercetuskan hari pahlawan 10 November jika tanpa Resolusi Jihad,” tandasnya.

Perjuangan belum usai. Kemerdekaan adalah warisan yang harus senantiasa dilestarikan bersama. Nilai moral Resolusi Jihad terus mengalir dan menyatu dalam setiap degub jantung. Membela tanah air tidak berarti hanya dengan jihad fisik atau mengangkat senjata. Hal yang tak kalah pentingnya di era modern ini adalah jihad intelektual. 

“Peristiwa beruntun dan puncaknya pada tanggal 29 September 1945 melawan Belanda yang bersekutu dengan tentara NICA. Lalu ultimatum Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari yang disepakati pada 21-22 Oktober 1945, memberikan pelajaran penting kepada kita seluruh santri baik generasi sekarang dan mendatang, bahwa kita harus bersungguh-sungguh, penuh dedikasi tinggi dan mengabdikan diri mengisi kemerdekaan tanah air,” imbuhnya.

Menutup sambutan amanat inspektur upacara, Dr. H. Ach. Subaidi Affan, M.Pd. mengingatkan kembali betapa pentingnya eksistensi santri memajukan bangsa Indonesia.

“Peran santri mutlak dan benar-benar terasa. Santri-santri sudah banyak menempati jabatan-jabatan struktural pemerintahan. Mulai dari kepala desa, camat, bupati, DPR, bahkan juga wakil presiden Republik Indonesia. Ini sungguh luar biasa. Kita harus belajar mulai sekarang. Jangan pernah berhenti memperbaiki kualitas diri. Berikanlah yang terbaik untuk negeri tercinta ini,” pungkas Dr. Ach. Subaidi Affan, M.Pd. dipenghujung amanat inspektur upacara.

Turut hadir dalam Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 ini seluruh civitas akademika STITMUBA membersamai Majelis Keluarga Besar, pimpinan, pengurus yayasan, kepala dan dewan guru sekolah-madrasah serta seluruh santri-santriwati Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy Bangkalan.

[Tabik]

Pewarta: Tim Jurnalis STITMUBA